Lorjhu’, proyek bermusik dari seorang Badrus Zeman baru saja merilis album perdananya yang diberi judul Paseser. Musisi asal Madura ini mengumpulkan beberapa lagu yang sudah ia rilis dalam beberapa waktu ke belakang menjadi sebuah kesatuan dalam album tersebut.
Paseser bak sebuah album yang membawa ragam cerita dari Sumenep, daerah pesisir Pulau Madura. Lahir dan besar di daerah tersebut, tampak banyak momen serta cerita yang singgah lama di memori Lorjhu’ hingga membuat sang musisi menumpahkan cerita-cerita tersebut dalam sembilan lagu di Paseser.
“Setiap lagu menggambarkan hal-hal yang pernah saya alami saat kecil. Ada juga rasa rindu dan panggilan untuk pulang. Untuk mengungkapkan itu semua, saya lebih nyaman dengan bahasa Madura,” ungkap Lorjhu’.
Ambil contoh nomor “Can Macanan”, lagu yang membawa cerita mengenai Lorjhu’ dan kesenian barongan khas Madura yang berupa macan.
Terbentuk di awal masa pendemi, seluruh proses penggarapan dari cerita bermusiknya dilakukan secara mandiri, bermodalkan smartphone serta laptop. Bahkan, hampir semua instrumen dimainkan sendiri olehnya, kecuali di “Nemor” dan “Can Macanan” yang menampilkan perkusi dibantu oleh Rifan Khoridi, sesama musisi asal Sumenep.
Melihat bahwa semakin ada titik terang dari berakhirnya masa pandemi, Lorjhu’ mempunyai harap bahwa suatu saat nanti dirinya bisa tampil dengan format full band dan memperluas jaringan pendengarnya.
“Lorjhu’ belum sempat manggung dengan proper, ingin sekali segera bisa tampil bawain lagu-lagunya dengan full band, bisa saja nantinya menjadi sebuah grup band utuh, bisa juga tetap solo dengan iringan band. Yang pasti saya akan berusaha membawa pengalaman saat di kampung dulu ke dalam paket pertunjukan,” tutupnya sebagaimana disampaikan kepada redaksi Pop Hari Ini.
Album ini bisa didapatkan melalui situs demajors.com, demajors App, maupun di seluruh jaringan (at)demajors.