Jika ada grup brutal death metal yang menjadi garda depan pembela sekaligus penyambung lidah para satwa tertindas di dunia, maka patut berbanggalah karena mereka justru datang dari Indonesia: Vox Mortis.
Bahkan tak hanya melakukan advokasi guttural terhadap nasib para anjing dan kucing, kuintet yang terdiri dari vokalis Doni Herdaru Tona, drummer Achmad Mustaid, bassist Donirro Hayashi, gitaris Rsharsh dan Suakarya TGN ini juga menyerukan kelestarian bumi dan lingkungan hidup melalui album debut Avignam Jagat Samagram.
Judul album yang berarti “Semoga selamatlah alam semesta” ini memuat 13 soundtrack penjemput ajal para penyiksa hewan maupun pebisnis daging anjing. Setidaknya 8 lagu bercerita kekejaman terhadap anjing dan kucing, 2 lagu tentang kerusakan lingkungan hidup oleh manusia-manusia serakah, 1 lagu kronologi pembantaian, 1 ode nyaris instrumental bagi anjing kesayangan dan 1 lagu penghormatan bagi sesepuh death metal, Morbid Angel.
Seluruh materi album perdana ini mengandung mesiu death metal berhulu ledak nuklir yang meluncur cepat tanpa kenal sesal dan belas kasihan. Bayangkan aliansi kekejaman musik Suffocation, Behemoth, Morbid Angel dalam satu paket ultrasonik multi-hentakan. Sangat mengerikan.
Tidak seperti band-band kebanyakan yang hanya manis di lagu pahit di tindakan, Vox Mortis is talk the talk and walk the walk. Doni yang membentuk Animal Defenders Indonesia bersama kawan-kawannya dalam satu dekade terakhir ini sangat aktif melakukan penyelamatan dan rehabilitasi anjing serta kucing di berbagai kota di Indonesia. Mayoritas anggota band ini (Doni, Mustaid dan Hayashi) bahkan terlibat langsung dalam berbagai aksi mulia Animal Defenders Indonesia.
Sebelum membentuk Vox Mortis, sosok metalhead veteran Doni Herdaru Tona sempat dikenal dengan julukan Doni Iblis akibat berbagai kengerian yang dipertontonkan di atas panggung. Salah satunya ia pernah melumuri seluruh tubuhnya dengan “darah” ketika tampil di Bandung. Ini sangat kontras dengan kenyataan hidup di bawah panggung di mana ia seringkali justru menjadi malaikat bagi hewan-hewan berkaki empat tersebut. Pada awal 2000-an ia sempat pula membentuk Funeral Inception dengan nomor hit underground ciptaannya yang kontroversial berjudul “Surga di Bawah Telapak Kaki Anjing.”
Bagi kalian yang hingga kini masih mengonsumsi anjing maupun kucing, bersiaplah untuk bertemu hari sialmu berhadapan “bayar dendam, balas hantam” dari Vox Mortis. Seperti kata Doni Iblis di bait pemungkas lagu “Friends Not Food”: “Jangan makan kucing dan anjing, tempat mereka bukan di piring!”
Teks oleh: Wendi Putranto (Brainwashed Zine)
Album Avignam Jagat Samagram resmi dirilis pada hari Jumat, 26 Februari 2021 dalam format digital melalui kanal YouTube dan Bandcamp. Format CD versi reguler dirilis oleh Cerberus Productions dan akan tersedia mulai tanggal 3 Maret 2021 di seluruh jaringan distribusi demajors. Sementara CD versi internasional akan dirilis oleh Necropsy Records (Brazil).
One Comment on “Vox Mortis: Penyambung Lidah Satwa Tertindas”