Roomie Boys Alert (RBA) baru saja merilis Internet Kills Logic sebagai debut album mereka. Album baru ini terdengar lawas, meski begitu, RBA membawa tema yang boleh jadi sangat relevan dengan situasi saat ini.
Roomie Boys Alert adalah grup Electronic Pop (Synth Wave/ Dance Pop/ Disco House etc.) asal Kota Bandar Lampung, Lampung, Indonesia yang terbentuk sejak awal 2018. Beranggotakan Luthfi Satria (Vocal/ Songwriter/ Arranger), Angga Saputra (Keys/ Synth/ Co-Arranger/ Sound Engineer), dan Zulian Amin (Back. Voc/Keys/Synth/Asst. Sound Engineer). Grup musik ini mencoba untuk memadukan elemen 80s dan 90s dari musik elektronik ke dalam unsur pop, nuansa retro, dan etos punk.
Lewat keterangan resminya, mereka mengisahkan album ini merupakan respons dari era baru, di mana ungkapan kebebasan seperti paradoks yang menciptakan batas-batasnya sendiri. Dalam pandangan mereka, cerita, citra, dan cinta mudah dibangun dan disebarluaskan hanya dalam sekejap dan semua orang berpotensi melakukan hal yang sama.
“Dilema ini terus berkembang ketika mimpi-mimpi kecil menjadi nyata. Tanpa disadari, batas-batas ketidakmungkinan pun semakin bias dengan apa yang telah berkembang pesat dan bermanfaat untuk kehidupan yang lebih baik ke depannya, meskipun tak jarang kemajuan ini seolah diluar nalar dan mengejutkan,” kata mereka.
Lewat album Internet Kills Logic inilah, mereka coba merangkum kegelisahan tersebut dalam 13 lagu, antara lain: “September 11 Attacks,” “Internet Kills Logic,” “Best Partner (Ever),” “Eazy Peazy,” “Helianthus,” “Life Sucks,” “Lovely Brown Eyes Girl,” “Another Perfect Times,” “On Your Mind,” “Potato,” “Seketika,” “Don’t Take It Slow,” dan “Soda Girl”.
Mengamati dan mendengarkan konsep musiknya, kita seolah diajak untuk bernostalgia dengan musik elektronik dari grup-grup era 90an hingga awal dekade 2000an. Balutan synth yang begitu menohok, irama drum yang sudah jelas bernuansa elektronik, serta karakter vokal Luthfi menekankan hal tersebut. Meski begitu, kebaruan mereka tersaji lewat lirik dan narasi yang mereka bawa, di mana internet menurut mereka dapat membunuh logika seseorang.
Lebih lanjut mengenai proses pengerjaannya, album ini di-mixing dan mastering oleh Angga Saputra dan semua lirik ditulis oleh Luthfi Satria. 9 lagu ini dikerjaan bersama oleh Angga dan Luthfi sejak awal 2018 sampai dengan awal 2020.
Angga sempat memutuskan untuk tidak melanjutkan grup ini karena satu dan lain hal yang memaksa dia untuk kembali ke kampung halaman. Belum lagi karena faktor pandemi Covid-19 beberapa waktu silam. Luthfi bertemu Zulian Amin (Back. Voc/ Synth) untuk membantunya dalam pertunjukan dan juga menyelesaikan 4 lagu yang belum sempat direkam bersama Angga.
Pada 2022 Angga kembali bergabung, melakukan beberapa pertunjukan dan Zulian Amin secara resmi bergabung. Kemudian, Roomie Boys Alert merilis EP dalam format kaset bertajuk “Singles 20/21” yang berisikan 4 singles dan 2 bonus tracks di akhir tahun.