Pada hari Kamis, 4 Februari 2021, band rock oktan tinggi asal Jakarta, Seringai, didukung oleh Jägermeister Indonesia merilis video musik sci-fi dalam format animasi 3D via kanal YouTube resmi SeringaiOfficial.
Video musik animasi berjudul “Ishtarkult” ini digarap selama empat bulan lamanya oleh Afterlab, sebuah studio animasi 3D asal Bandung yang sebelumnya pernah menangani seri animasi berbasis web, Si Kancil. Afterlab juga merupakan bagian dari ekosistem Visinema.
Ide cerita video musik ini diadaptasi dari lirik lagu “Ishtarkult” yang ditulis vokalis Arian13 dan menampilkan vokal tamu penyanyi sekaligus pencipta lagu Danilla Riyadi. Lagu bergaya doom metal berdurasi 5:20 ini sekaligus pula menjadi single ketiga dari album Seperti Api (2018). Lagu “Ishtarkult” hingga kini menurut data salah satu layanan musik streaming internasional telah dimainkan lebih dari 1,2 juta kali hanya di platform tersebut.
Video ini bercerita tentang seorang pemimpin sekte Sumeria dan para pemujanya bertemu Dewi Ishtar yang anggun memesona di sebuah gurun tandus Mesopotamia. Alih-alih menebar harapan dan kemakmuran, kedatangan sang dewi ternyata justru membawa malapetaka bagi semua. Menurut mitologi Babilonia yang dikutip Wikipedia, Ishtar merupakan perwujudan dewi kesuburan, cinta, perang dan hubungan seksual.
“Saya menyukai science fiction dan animasi. Ketika melihat video Si Kancil, saya langsung, ‘nah ini.’ Kami mencari kontak Afterlab dan di saat yang bersamaan juga berbicara dengan Jägermeister Indonesia. Apalagi dalam lagu ‘Ishtarkult’ kami menampilkan Danilla. Selain seorang teman, Danilla juga merupakan brand icon Jägermeister Indonesia seperti kami, jadi rasanya klop. Setelah berdiskusi dengan Afterlab kami juga klop, dan inilah hasilnya,” jelas Arian13, vokalis sekaligus lirikus Seringai.
“Menurut saya, video musik dengan treatment animasi 3D jadi progresi yang natural untuk Seringai. Sesudah membuat berbagai bentuk video musik, dari band performance sampai story telling, action hingga stop motion cukil kayu sudah pernah dilakukan. What’s next? Makanya begitu kami mendapat kesempatan bekerja sama dengan Afterlab studio, ini jadi kesempatan untuk eksplorasi kreatif berikutnya. Ide cerita sendiri seperti di video musik kami lainnya, merupakan hasil keroyokan ide para personel Seringai sendiri. Dengan kesukaan kami akan science fiction dan mitologi, keluarlah ide cerita ini,” imbuh drummer Edy Khemod yang juga memiliki latar belakang sebagai sutradara video musik dan iklan.
“Ini kayak salah satu kesempatan terkeren dan terhormat dalam hidup saya. Diajak untuk mengisi lagu Seringai, yang mana sebelumnya nggak pernah ada di dalam imajinasi terliar saya. Sejujurnya, Ishtarkult Project ini adalah hal yang menakjubkan,” ungkap Danilla Riyadi.
“Ternyata teaser ‘K4NC1L’ bisa meyakinkan pihak Seringai untuk memercayakan pengerjaan video musik ‘Ishtarkult’ ke Afterlab. Untuk konsep awal videonya kami diskusikan bersama dengan Khemod dan Arian. Setelah konsep rampung baru kami mulai membahas tentang visual treatment-nya. Untuk proses produksinya mungkin bisa dilihat nanti pada video Behind The Scene. Overall, kerjasama dengan Seringai dan Jägermeister Indonesia adalah pengalaman yang berkesan buat Afterlab, karena dari sini kami juga bisa membuktikan kalau animasi tidak terbatas menjadi hiburan anak kecil saja. Animasi adalah sarana untuk mencapai hal-hal yang tidak mungkin,” ujar M. Reza Permana selaku founder dan CEO Afterlab.
“Ketika teman-teman Seringai menginformasikan mengenai proyek video klip ‘Ishtarkult’, kami langsung menyambut baik kesempatan yang diberikan untuk dapat bergabung dan mendukung penuh dalam proses penggarapannya. Tentunya, selain karena alasan utama Seringai dan Danilla adalah brand icon Jägermeister Indonesia, konsep animasi yang diusung dan dikerjakan oleh teman-teman Afterlab ini juga sangat kreatif, inovatif dan selaras dengan image yang kerap ditampilkan oleh brand Jägermeister sendiri,” jelas R.M. Fariandi Soerja Djanegara, perwakilan Jägermeister Indonesia.
Sebelum “Ishtarkult”, Seringai telah merilis dua video musik untuk album Seperti Api yaitu “Selamanya” yang digarap sutradara Surya Adi Susianto serta “Adrenalin Merusuh” yang disutradarai drummer Edy Khemod dan menampilkan aktor Iko Uwais.
Seringai sendiri sudah lebih dari setahun terakhir ini masih menjalani masa rehat manggung. Terakhir mereka tampil di depan publik saat acara Jägermusic Night pada 19 Desember 2019. Selain karena situasi pandemi COVID-19, vokalis Arian13 beberapa bulan belakangan tengah melakukan rehat vokal sesuai anjuran medis akibat terjadi gangguan pada pita suaranya.
Walau vakum manggung namun Seringai tetap produktif di masa pandemi. Di antaranya dengan merilis Highoctane Podcast, sesi obrolan humoris para personel Seringai yang berisi 25 episode sejak Mei hingga November 2020 lalu. Belakangan ini Arian13, gitaris Ricky Siahaan, Edy Khemod dan basis Sammy Bramantyo juga tengah sibuk melakukan workshop untuk album terbaru mendatang.
Album Seperti Api bisa didapatkan melalui situs demajors.com, demajors App, maupun di seluruh jaringan (at)demajors.