(at)demajors: Memantik Pergerakan di Berbagai Daerah -

Pergerakan label rekaman demajors semakin kuat ketika membangun jaringan (at)demajors di berbagai daerah. (at)demajors merupakan kantong perwakilan resmi demajors di masing-masing daerah untuk mempromosikan musisi dan memasarkan katalog rekamannya, serta terlibat aktif dalam mengembangkan skena musik lokal setempat.

Embrio pembentukan (at)demajors, menurut penuturan David Karto, justru sebenarnya muncul dari daerah. Bermula dari inisiatif penggiat skena musik independen di kota Purwokerto dan Jogjakarta, sekitar tahun 2013. Mereka punya keinginan untuk memasarkan katalog demajors serta memberi ruang pertunjukan artis-artis naungan demajors di kotanya. Dari gagasan itu kemudian berkembang menjadi banyak wacana-wacana baru – seperti pelibatan aktif komunitas skena lokal, membuka akses panggung, rekaman dan distribusi nasional bagi musisi lokal di daerah, serta masih banyak lagi.

“Ketika itu Pak David Karto suka main ke Jogja dan bawa stok CD rilisan demajors untuk dipasarkan di sini. Saya masih jaga toko di Jogja National Museum (JNM), waktu itu,” kenang Triaman dari (at)demajors Jogjakarta. “Di waktu yang sama, ada Mas Azis yang pegang (at)demajors Purwokerto. Saya kenal Mas Azis pas acara tur Morfem di Jogja. Dari situ kayaknya awal mula pengembangan (at)demajors…”

Dari Purwokerto dan Jogjakarta, gagasan tersebut kemudian menular ke beberapa daerah lain mulai dari tahun 2014. Dalam kurun waktu tidak terlalu lama muncul pula kantong-kantong perwakilan demajors di kota Solo, Lampung, Padang, Batam, Surabaya, Malang, bahkan Kuala Lumpur (Malaysia). Di setiap kotanya, (at)demajors selama ini aktif mengelola toko dan lapak rekaman, gigs, showcase, talkshow, meet & greet, diskusi musik, serta berbagai program lainnya.

Jambore (at)demajors di Jogjakarta, 2016. – Foto dok. DIMI.

Secara rutin, (at)demajors mengadakan pertemuan atau gathering dalam tajuk Jambore (at)demajors. Jambore pertama diadakan di Jogjakarta pada tanggal 21-23 Maret 2016. Jambore kedua dilangsungkan di kawasan Puncak Bogor, pada tanggal 27-29 Maret 2019. Di setiap jambore, mereka semua berkumpul dan berbagi pengalaman tentang program serta aktifitasnya masing-masing. Mereka juga bercerita soal kondisi skena musik di daerahnya dan bagaimana metode pengembangannya. Harapannya semua bisa berbagi ide dan energi, mencari solusi bersama atas permasalahan yang ada, serta tetap solid dalam mengembangkan pergerakan ini.

Jambore (at)demajors di Puncak Bogor, 2019 – Foto dok. DIMI.

Di luar jambore, para perwakilan (at)demajors biasanya juga berkumpul selama tiga hari penuh di gelaran Synchronize Fest, setiap tahunnya. Di sana, mereka mudah ditemui di area demajors store atau artist merchandise booth.

Hingga saat ini, (at)demajors telah tersebar di 19 kota besar di seluruh Indonesia, plus 2 kota di Malaysia (Kuala Lumpur dan Johor Bahru). Mereka semua cukup terbuka untuk segala bentuk kerjasama seperti distribusi rilisan, membuka lapak di event/gigs, promosi di media lokal, hingga aneka jenis kegiatan dan program pengembangan skena musik daerahnya. Silakan saja kontak, kunjungi dan ajak berbincang, siapa tahu ada sesuatu yang seru dan menarik untuk dilakukan bersama-sama.