Anda pernah mengamati desain sampul album Dua Buku milik Pusakata? Dari sampul depan sampai pada ilustrasi keren yang ada di dalamnya? Tidakkah anda penasaran siapa yang bikin gambar dan ilustrasi seapik itu?
Perkenalkan Garis Edelweiss, seorang seniman muda yang didapuk merangkum semua ilustrasi perjalanan bermusik Pusakata pada album Dua Buku.
Siapa sebenarnya pria ini?
“Garis Edelweiss was born in Pasuruan, Indonesia in 1984. An artist who focuses on drawing. Graphite pencil is my main tool. Drawing on canvas, paper and wood. I am very interested in detail object like feathers, old wood, bones, rocks, foliage and other detail objects. Surrealism became style of my work, trying to invite to my private mind where the boundaries between dream and reality are difficult to imagine. Actively participate in art exhibitions until now. Along with my work I also started to make the installation,” tutur Garis Edelweiss dalam profil resminya di sebuah katalog seni rupa.
Karya-karya goresan Garis Edelweiss sudah tidak asing lagi bagi para pencinta seni rupa dan ilustrasi. Dia kerap diundang pameran seni di Jawa Timur, Jogjakarta, dan beberapa kota besar lainnya. Namanya makin dikenal di kalangan anak muda sejak sering mengisi halaman majalah Penahitam fanzine dan sempat menggarap artwork untuk Iksan Skuter.
Seniman yang bernama asli Garis Kalbe Muslim ini mulai mendalami drawing sejak tahun 2012. Pemuda asal Pasuruan ini mengaku berkenalan pertama kali dengan Pusakata ketika mereka sama-sama berkolaborasi dalam proyek kerjasama bersama Black Lemon dan menghasilkan karya berjudul “Kehabisan Kata”.
Pusakata adalah proyek musik mantan personil grup Payung Teguh, Mohammad Istiqamah Djamad atau yang biasa disapa Is. Dua Buku yang dirilis resmi oleh demajors pada tanggal 30 Juli 2019 merupakan kumpulan jurnal perjalanan Pusakata dalam bentuk lagu dan lirik yang dikemas dalam format cakram ganda.
“Surealisme menjadi gaya karya saya. Mencoba mengundang ke pikiran pribadi saya di mana batasan antara mimpi dan kenyataan sulit dibayangkan,” ujar Garis Edelweiss menuturkan soal konsep seninya, suatu kali.
“’Jalan Pulang’ adalah salah satu dari sekian banyak karya indah yang Mas Garis ciptakan. Begitu detail dan mempesona. Tidak heran, karena Garis sangat tertarik pada benda-benda detil seperti bulu, kayu tua, tulang, batu, dedaunan dan lainnya,” puji Is Pusakata. “Karya tersebut juga diaplikasikan ke dalam merchandise artikel pertama Pusakata.”
Untuk mengenal karya-karya goresan Garis Edelweiss lebih lanjut, sila pantau melalui akun Instagram-nya.
Silakan cek video musik “Jalan Pulang” yang sekaligus menggambarkan proses pembuatan artwork lagu tersebut oleh Garis Edelweiss.
Album Dua Buku bisa didapatkan melalui situs demajors.com, demajors App, maupun di seluruh jaringan (at)demajors.