Unit rock n’ roll asal Bali, Modjorido akhirnya merilis debut album perdananya, sejak 1 Oktober 2021. CD bertajuk Modjorido atau self-titled itu dirilis di bawah naungan label rekaman Pohon Tua Creatorium (PTC), serta distribusi oleh demajors.
Dipilihnya judul album tersebut sebagai gerbang pembuka, demi mengenalkan musik Modjorido kepada khayalak lebih luas, sekaligus menguatkan indentitas band yang dibentuk sejak bulan Oktober 2019 tersebut.
Dalam album perdana ini, Modjorido membawa ragam tema dan sudut pandangan yang diceritakan di dalam sembilan lagu. Isu tersebut soal pemberontakan, pencarian jati diri, hingga berbicara tentang spiritualitas.
“Ada beberapa tema yang dibawakan pada album ini, berisikan tentang sudut pandang dalam kehidupan, seperti menceritakan kebebasan. Ada pesan agar tidak mudah menyerah untuk menentukan jalan hidup yang kita pilih. Kami juga menyuarakan pemberontakan akan ketidakadilan, dimana ini bisa melahirkan kehidupan yang berimbang,” ungkap sang vokalis sekaligus gitaris Modjorido, Rico Mahesi, kepada Tribun Bali.
Bergabungnya Modjorido ke Pohon Tua Creatorium bukan sebuah kebetulan. Semua itu berawal dari sesi rekaman di Stonedeaf Studio milik Gun, Dadang Pranoto pun kepincut memproduseri album Modjorido. Gun dan Dadang selaku pemilik PTC dalam dua tahun terakhir tergolong produktif memproduseri beberapa band asal Bali.
“Saya melihat band ini lumayan bagus, dan makin kesini mereka kian produktif. Kami mencoba memberikan masukan, selain musik kami berbagi pengalaman tentang industri musik di tanah air,” ucap Dadang yang juga personel dari band Navicula dan Dialog Dini Hari.
Dadang menambahkan, album ini merupakan hasil kerja keras Modjorido selama dua tahun belakangan digodok bersama Pohon Tua Creatorium.
“Ya album ini adalah hasil kerja keras mereka selama ini. Dan Modjorido sudah menyiapkan beberapa lagu di album berikutnya,” cetusnya.
“Melihat semangatnya yang berapi serta komitmet dari personel Modjorido, dan mampu menjawab tantangan dengan menunjukkan progres. Hasilnya sebuah debut album yang memuaskan,” imbuh Dadang.
Sebagai band, Modjorido bisa dikatakan sebagai pendatang baru di skena musik Bali khususnya. Namun band yang digawangi oleh Rico Mahesi (vokal, gitar) Momo Wewengkang (gitar), Doni Sura (bass), Morris Orah (drum) cukup veteran di lingkungan musik kawasan Canggu – Kuta – Seminyak.
Dengan telah dirilisnya album perdana tersebut, Modjorido berharap karya mereka ini bisa didengar oleh lebih banyak orang. “Harapannya tentu semoga dapat diterima oleh banyak orang, dan tentu saja meledak,” pungkas Rico.
Album ini bisa didapatkan melalui situs demajors.com, demajors App, maupun di seluruh jaringan (at)demajors.