“Akankah arsip musik populer indonesia terkubur kembali?” begitu kalimat pembuka yang diunggah oleh Irama Nusantara dalam setiap akun media sosialnya semalam, Kamis (04/06).
Lebih lanjut, mereka menulis, “Di tengah pandemi dan isu rasial yang sedang marak, dengan berat hati kami pun perlu menyampaikan satu lagi berita buruk…” disertai dengan tagar #selamatkaniramanusantara.
Sebentar, apa itu sebenarnya Irama Nusantara?
Menurut laman profil di situs resminya, Irama Nusantara adalah upaya pelestarian dan pengarsipan data serta informasi musik populer Indonesia. Hal ini dilandasi oleh kesadaran bahwa betapa pentingnya bagi masyarakat untuk mengenal dan memahami musik modern Indonesia sebagai bagian dari identitas bangsa. Namun pada kenyataannya, masyarakat Indonesia memiliki kesulitan untuk mendapatkan referensi lagu-lagu populer Indonesia khususnya lagu-lagu lama yang merupakan asal-usul musik populer Indonesia.
Oleh karena itu, Irama Nusantara memulai upaya pendataan dan pengarsipan musik populer Indonesia mulai sejak awal abad 20 mengingat era tersebut merupakan cikal bakal dari industri musik populer Indonesia yang sekarang kita kenal. Setelah era kemerdekaan Indonesia, mulailah bermunculan perusahaan-perusahaan rekaman skala nasional seperti Irama, Lokananta, Mesra, Remaco dan sebagainya. Sejak saat itu industri musik Indonesia berkembang sangat pesat sampai diakui di tingkat internasional. Tetapi seiring dengan waktu dan kurangnya budaya pengarsipan di Indonesia, bukti nyata dan dokumentasi tentang kekayaan musik Indonesia tersebut menjadi barang langka bagi generasi setelahnya.
Upaya yang Irama Nusantara lakukan sebagai langkah awal adalah pengarsipan digital. Saat ini situs Irama Nusantara masih dalam tahap pengembangan, di mana masih banyak fitur yang belum terimplementasikan. Masih banyak konten dalam antrian yang akan masuk ke dalam pustaka Irama Nusantara setiap harinya.
Nah, sudah jelas?!
Oke, kami lanjutkan dengan maklumat lengkap dari Irama Nusantara yang dikabarkan kemarin:
Tujuh tahun lamanya Irama Nusantara telah memberikan kontribusi dalam bidang arsip Indonesia. Kami berupaya menyediakan arsip digital rilisan musik populer dan arsip media massa yang berhubungan dengan musik Indonesia. Data yang telah kami arsipkan dapat diakses melalui www.iramanusantara.org.
Pada tahun 2020 ini, selain tetap melakukan kegiatan inti, yaitu digitalisasi arsip rilisan musik populer Indonesia, kami juga memiliki berbagai rencana kerja untuk pengembangan arsip itu sendiri, seperti pameran arsip, workshop pengarsipan, dan merilis buku tentang musik Indonesia.
Selain pengurus dan pekerja tetap di Irama Nusantara, kami juga dibantu berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun kalangan masyarakat. Akan tetapi, kondisi pandemi Covid-19 berakibat buruk bagi semua kalangan, yang pada akhirnya berdampak juga kepada kami. Dengan demikian beberapa rencana kerjasama kami dengan pihak lain terpaksa ditangguhkan hingga membuat aliran dana untuk operasional yayasan terhenti.
Beberapa solusi yang akan kami jalankan, yaitu membuka akun donasi di kitabisa.com, melelang aset dan koleksi piringan hitam kami.
Bila upaya ini belum dapat menutup kebutuhan finansial kami, dengan terpaksa kami harus menutup website www.iramanusantara.org pada akhir September 2020.
Ugh. Kabar buruk bukan?!
Mari kita bantu selamatkan nafas Irama Nusantara demi arsip musik populer Indonesia.
Caranya mudah, pertama, silakan berdonasi melalui kitabisa.com. Klik di sini.
Cara lainnya, silakan pantau media sosial Irama Nusantara di Twitter, Facebook, dan Instagram. Beri dukungan semangat kepada mereka. Berpartisipasilah pada setiap program mereka.
Sekali lagi, jalan pengarsipan musik memang selalu sunyi dan minim apresiasi. Keberadaan mereka tentu saja masih penting, mari kita dukung Irama Nusantara tanpa banyak teori dan basa-basi.
Sekarang. Sebelum semuanya terlambat!