Piston mengawali petualangannya lewat “Menuju Ketiga”, nomor pembuka yang ditaburi mesiu punk dan rentetan koor vokal. Bait refrainnya cukup ramah dan terbuka: “Mari duduk bicara / Selesaikan semua ini / Lepas egomu dulu / Gunakan sedikit nurani…”
Lagu “Adrenalin” – yang dijagokan sebagai single pertama – tampaknya belum cukup untuk memacu, mmmh, adrenalin. Tapi beruntung kemudian ada “Hakim Tak Berpalu” yang lugas dan penuh liukan riff gitar ala The Sword. Bisa dibilang itu adalah track terbaik di album ini. Memang, pada album ini banyak bertebaran solo-solo gitar yang asyik dan kerap muncul tak terduga dalam durasi yang singkat. Perhatikan saja di beberapa adegan solo gitar pada “Better Off Dead” atau “A Challenge To Our Current Understanding”.
“Son of Man” dibuka oleh sound gitar yang doomy. Menanjak berat dan lambat. Itu menegaskan ada DNA musik Black Sabbath atau Candlemass di tubuh band ini. “Jack of All Trades (Master of None)” adalah instrumentalia panjang dengan bobot stoney yang membius dan mengakhiri petualangan Piston dengan baik.
“Merangkai bongkahan-bongkahan kemarahan serta kekecewaan dalam cawan bernama heavy metal, menjadikan debut album dari Piston ini menjelma bak molotov tak bertuan, yang siap melompat ke siapa saja yang menghalangi deru laju pasukan barbar ini.” – Warning Magz.
Alhasil, Titik Nol mungkin masih cocok bagi telinga yang doyan melarutkan musik Motorhead, QOTSA, Alabama Thunderpussy, Motley Crue, atau Poison Idea ke dalam satu tanki. Musik Piston bahkan bisa berada di sela-sela sirkuit yang sudah ditempuh oleh Seringai, The Stocker, dan Detention.
Kuartet ini memainkan musik yang cukup agresif berbalut sound rock/metal dan sarat dengan ketukan punk. Argi Tendo dan Aditya Dabs berbagi banyak melodi serta solo gitar yang dijaga temponya oleh deru bass Yulio Onta. Sementara dari belakang, Oza sering memainkan drum-nya dalam irama marching dan itu memang cukup provokatif di telinga. Piston juga membuka ruang yang lebar untuk koor vokal – atau sing-along jika memang dimungkinkan dalam show-nya.
Titik Nol dikemas apik oleh label rekaman Sepsism Records dan Lawless Jakarta, diedarkan secara luas oleh demajors sejak tanggal 1 Februari 2017 (DIMI-579). Bahkan, Titik Nol sempat menjadi nominasi Album Rock Terbaik pada ajang AMI Award 2017 silam.
Album ini bisa jadi pengalaman yang luar biasa bagi Piston yang mengaku baru pertama kalinya melakoni rekaman profesional di studio musik yang bermutu. Terlebih, ada nama-nama paten yang turut andil selama proses produksi. Seperti misalnya Viki Vikranta (Kelompok Penerbang Roket) yang memandu sesi mixing dan Toteng (Forgotten) yang menangani sesi mastering. Setiap desain dan sentuhan artistik pada sampul Titik Nol ini tercipta melalui goresan tangan terampil Dannvs Dharmawan.
Titik Nol adalah permulaan yang cukup adil dan sudah mengancam sejak garis start. Piston masih berada di gigi pertama. Mungkin bakal melaju lagi dengan kecepatan maksimal dan tak ada niatan untuk melambat. Menarik melihat bakal sejauh mana petualangan musikal mereka ke depan.
Album Titik Nol bisa didapatkan melalui situs demajors.com, demajors App, maupun di seluruh jaringan (at)demajors.